Ketidakpastian Global, Jokowi Minta Sri Mulyani Lakukan Stress Test APBN

Selasa, 09 Agustus 2022 | 05:35 WIB   Reporter: Bidara Pink
Jokowi Minta Sri Mulyani Lakukan Stress Test APBN

ILUSTRASI. Jokowi Minta Sri Mulyani Lakukan Stress Test APBN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


KETIDAKPASTIAN GLOBAL - JAKARTA. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan stress test terhadap ketahanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menghadapi gejolak ekonomi global yang kian dibayangi ketidakpastian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hal tersebut diperintahkan Jokowi untuk menghadapi kondisi global yang tidak membaik saat ini. 

“Tahun ini, Pak Presiden memerintahkan buat simulasi stress test untuk APBN,” tutur Sri Mulyani setelah selesai sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Senin (8/8).

Sri Mulyani menjelaskan tujuan dari stress test APBN ini untuk menjaga perekonomian Indonesia. Apalagi, APBN merupakan salah satu instrumen untuk menjaga pergerakan perekonomian domestik. 

Selain untuk melihat ketahanan APBN pada tahun ini, Sri Mulyani mengungkapkan Jokowi juga meminta adanya skenario kondisi tahun depan bila gejolak ketidakpastian global masih berlangsung, bahkan lebih buruk daripada perkiraan pemerintah. 

“Ini demi perekonomian Indonesia yang tetap terjaga dan APBN yang tetap sehat,” tuturnya. 

Sehubungan dengan ini, Sri Mulyani menegaskan APBN 2023 ini memang didesain untuk tetap mampu menjaga fleksibilitas dalam mengelola gejolak yang terjadi, atau dalam kata lain sebagai shock absorber. Sehingga, memang kesehatan APBN adalah kunci yang utama. 

Istilah stress test telah lama digunakan untuk menguji stabilitas dan keandalan sistem. Stress testing juga dikenal sebagai pengujian daya tahan untuk menentukan batas dimana sistem.

Dengan menerapkan stress test pada ekonomi, maka pemerintah mengetes keandalan APBN Indonesia dalam merespons ketidakpastian ekonomi global di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana

Terbaru